Monday, November 15, 2021

The KL Ride with Da Bois

    First of all im writing this because i like typing on my RedDragon redswitch keyboard and i have nothing to do that involves typing. I do alot of graphic designs lately and photography as a hobby. So, not much of a typing guy. I figured this would help. Also it improves my writing skills for my future.

    Im also updating my blog since the last time i wrote was 10 years ago and sometimes i went back reading my old posts and it just brings back memories. Memories that can never will be recreated again. This is me just writing incase my future self would be bored and one day would open my blog and just feel like going down a trip to the memory lane.

    On Saturday, 13 Nov 2021. It was just me, Syazrul, Mal and Zakri. We got nothing to do even though its the weekends. Syazrul has limited time staying with us at Ridzuan Condo so we thought that we should spend time going somewhere rather than just staying inside. I suggested that we go to the Saloma Bridge. It was a mistake...

    Little did we know, everyone in KL was thinking the same thing. Even before we arrived, the road was continuously jammed with cars. All type of cars you name it. Even riding motorcycles we struggled to get pass through them. Passing by the cars, i can see mostly children in the backseat and i know its not going to be a relaxing hangout. It means that everyone is bringing their family with them.

    When we arrived at the bridge there are more people. You know its going to be massive amount of people when you see stalls and kiosk selling stuffs including drinks, toys and merch. Especially kids toys because theres going to be alot of families. I immediately regret my decision after setting foot at the bridge as theres no room to even move. Im not usual of crowds after the pandemic hits us in 2020. I have to walk behind Mal and let him lead the way. We manage to take a few photos there.


    Here is a selfie of us. You can see the regret look on my face even when it is half covered. Behind us is the Saloma Bridge. It was not much besides just to come and take a few shots.


    This is one of the pictures i took on the bridge. Because thats the only shot i could think of that doesnt involve seeing hundreds of people. By placing the phone at the center of the photo and frame the bridge's texture with another phone. For extra focusing i use portrait mode, one of the features that came out with the phone. I think this shot looks great. My original plan was more of a pose shot. Meaning theres a subject (human) posing on that bridge and we could do reflection shots by putting a phone screen under the camera. The shot would be amazing since the structure and symmetrical lines of the bridge is nice. Not to mention the lighting. The bridge changes color every minute. So for each shot you can get different results and different vibes.

    After that we went for a walk hoping to forget the experience we just went through together. We didnt have a clear plan of where to go so we just wander around taking more pictures. Trying out features in the camera that we never discovered earlier.


    This shot i took while we were crossing the giant road of KL. While waiting for the traffic light to turn green for walkers i quickly took out my phone and SNAP! This is the result. I like this photo as you can see the subject clearly, its a pole with the traffic button (i dont know what its called) giving the picture the street vibes and adding more meaning to it, you can see the KLCC in the background with a creamy blur to separate the subject from the background. This photo is straight out of camera (SOOC) and is already looking pretty great. I bet i can tweak some colors and contrast in Adobe Lightroom and make it even better.

    This one has to be my favourite shot i took that night. Its just a person holding a cup sitting on the ground resting on the H&M outlet, wearing rugged clothing. You can barely see in this image but his shirt was ripped on the collar. Behind him stand mannequins with fancy and fashionable clothing, even lifeless you can see as if they were looking down on him, belittling him. They even have the higher ground and lit perfectly by the outlet's lights while the man is sitting barely visible in the shadow. Beside him is another person standing, a woman, also having higher ground than him which makes him the lowest amongst them. What makes it more interesting is they were both holding something on their hands. Same hand pose just different items. Its like she is mocking him. The woman is holding a phone probably tweeting complaining about her daily life struggles, like we always do. While the man is holding a cup, begging. Hoping for someone to pass by nice enough to land him some spare change just enough for him to buy food to stay alive the next day.

    Thats the art of photography, some might say i overdo on the storytelling, its just a photo. To me its more than that. There is always a story behind every shot. Thats what makes it special. We often pass by all these things in our daily basis but we are to busy to see. We look but we dont see. If we observe things around us we can see them. We appreciate them.

    After a while we decided to call it a night and we head off. The clock was showing 12:40a.m and we were all tired of walking. It was a great adventure we had even though it was nothing much. We really needed it because of the fact we barely see each other, Zakri and i. He works in a factory as a quality inspector and he doesnt have weekends off. Personally, i think he deserves a better job. As for Syazrul he is starting his internship soon in Terengganu so he will spend most of his days in the kitchen. And the fact that he wont have moments like this in Terengganu makes it harder for him. Life isnt easy im telling you. So reading my old posts really helps a little. I hope writing this is going to help my future self incase he needs it.





Labels: , , , , , , ,

Sunday, February 28, 2010

karangan saya yang bertajuk "Berkunjung ke pameran kraf tangan"

Pada hari Ahad yang lalu, saya telah berpeluang mengunjungi pameran kraf tangan yang diadakan di dewan orang ramai di taman perumahan tempat tinggal saya. Saya pergi ke pameran itu bersama-sama dengan ibu saya.

Di situ saya nampak banyak gerai. Ada gerai pameran gubahan bunga, gerai pameran gubahan pengantin dan gerai kraf tangan dari pada buloh,rotan,tempurung,lidi,kayu dan mengkuang.

Mula-mula saya dan ibu berjalan menuju ke gerai kraf tangan yang terdiri daripada barangan mengkuang. Saya sungguh kagum melihat anyaman beg mengkuang yang begitu halus buatannya. Walaupun proses membuatnya sungguh rumit. Ibu saya membeli sebuah bakul mengkuang yang besar dan bertutup.

Kami terus berjalan dari satu gerai ke satu gerai yang lain. Kami singgah di gerai yang dipamirkan barangan dari buloh. Di situ terdapat kraf tangan yang sungguh unik, iaitu sumpit buloh bekas tangan orang asli. Saya lihat ibu membelek-beleknya. Saya kagum melihat bekas tangan orang asli yang sungguh kemas buatannya.

Selepas itu, saya dan ibu beredar ke tempat kraf tangan daripada tempurung . Sungguh cantik kraf tangan yang dipamirkan di situ. Saya nampak pelbagai kraf tangan seperti bunga hiasan,raplika burung merak,butang baju dari hiasan wanita. Saya amat tertarik melihat raplika burung merak yang amat cantik itu. Saya meminta ibu membelikan saya hiasan dinding tersebut. Ibu bersetuju.

Setelah melihat segala kraf tangan yang dipamerkan di situ, saya dan ibu pun berjalan pulang. Saya menolong ibu menjinjing beg plastik yang berisi barangan kraf tangan yang dibeli oleh ibu. Saya berasa amat gembira kerana itulah kali pertama saya mengunjungi pameran kraf tangan seperti itu. Tambahan pula, ibu membelikan saya kraf tangan yang disukai.

Monday, June 8, 2009

kisah di kampungku

Hari itu saya dengan keluarga saya pergi ke kampung yang berada di terengganu. Saya sampai di situ pada pukul 12:00 AM. Jadi kita tak buat apa-apa lah selain main game. Masa kita nak tidur saya tak boleh tidur. Semua orang dah tidur saya pun naik atas tidur dengan mama. Keesokannya saya bangun tidur. Saya pergi panggil saudara saya yang tinggal di depan rumah atuk saya. Saya masuk rumah dia nampak dia sedang menonton television. Saya duduk di situ lama sikit kemudian mama saya panggil kemudian saya balik ke rumah atuk saya.

Tak lama saudara saya yang bernama Adi itu telah sampai di rumah atuk saya. Kita main-main sampai malam die kena balik keesokannya saya datang ke rumahnya dia tak ada di rumah. Saya bertanya kepada nenek saya kemana Adi pergi, nenek saya berkata dia pergi rumah atuk belah emaknya. Saya berasa bosan satu hari saya tidak buat apa selain menonton television. keesokan hari lagi saya datang ke rumah Adi tengok dia sedang menyiap pakai baju selepas mandi. Saya pun balik di rumah atuk sambil bermain PS2 kemudian dia sudah tiba di sebelah saya. Kita bermain bersama-sama. Malam pun dah tiba Adi kena balik. Saya sedang menemani mama saya yang sedang solat pintu bilik saya ter bukak saya pandang di luar pintu saya ternampak seekor lipan sepanjang 1 kaki. saya cepat-cepat beri tahu kepada mama saya tetapi mama saya ingat kan saya berbohong mama saya pandang ke arah muka saya mama saya nampak muka saya pucat kemudian mama saya intai di luar bilik ter nampak lipan itu lalu menuju ke tangga mama saya cepat-cepat panggil ayah saudara "A.K ada lipan besar cepat ambik penyapu!!!" saya menggelabah saya cepat-cepat naik atas katil. Ayah saudara saya ambil spray lipas dengan sebatang penyapu kemudian dia spray lipan itu. Lipan itu goyang-goyang ayah saudara saya ketuk lipan itu skali dua kali tapi dia masih gerak kemudian pukul beribu kali terus lipan terdiam menandakan lipan itu sudah mati. Abang saya mengambil senaskah majalah dengan batang penyapu kemudian letakkan lipan itu di atas majalah itu.

Abang saya bawa lipan itu di seunggun api . Abang saya bakar lipan itu kemudian saya tidur seperti biasa. Keesokannya nenek saya satu kenduri saya dengan Adi dudk di depan rumah atuk saya sambil cerita tentang perempuan tiba-tiba mama saya tiba didepan saya saya lihat muka mama saya pucat sahaje. Mama saya berkata "Cepat Syazli panggil daddy, ada lipan besar lagi lalu bawah kaki abang awak!" kemudian saya cepat-cepat lari menuju ke arah daddy saya yang sedang bercakap dengan kawannya tiba-tiba saya datang sambil berkata "Dad ada lipan besar cepat dad mama panggil" kemudian daddy saya naik dengan saya. Daddy saya cepat-cepat ambik batang kayu yang terletak di sebelah toilet kemudian tahan badan lipan itu kemudian daddy cakap " Cepat Syazli pergi kat bilik mama ambik gunting" saya pun cakap "ok" saya lari pergi ke arah bilik dan ambik gunting dan kasi daddy. Dia potong tempat penyengat lipan itu. Daddy buang dekat tempat yang sama dengan abang saya buang lipan itu malam yang lepas. Malam dah tiba, kali ini semua dah tidur kecuali adik saya dengan saya jer. Kami masuk ke bilik mak saudara saya rupa-rupanya dia belum tidur kemudian kita tidur di situ. Keesokannya kita balik. Begitulah kisah di kampungku.

Friday, April 17, 2009

Karangan saya bertajuk "Aku Sepasang Kasut"

Aku digunakan sebagai alas kaki. Aku dan kembarku dilahir kan di sebuah kilang yang membuat kasut. Namaku Spark. Aku amat berguna kepada manusia untuk melindungi kaki mereka. Setelah dibunkus, aku dan rakan-rakanku di hantar ke kedai kasut di jual.

Satu hari, seorang anak lelaki datang bersama ibunya mengunjungi kedai yang menempatkan aku. Setelah puas membelek-belek, akhirnya kanak lelaki itu telah memilih aku sebagai teman barunya. Selepas membayar hargaku, aku pun di bawa pulang ke rumah

Di rumah, kanak lelaki itu menggayakan aku di hadapan ibu bapanya. Pada keesokan harinya dia memakai aku ke sekolah. Kawan-kawannya memuji kecanggihan diriku. Aku berasa bangga apabila mendengar pujian tersebut tetapi aku tidak mampu berkata-kata.

Kini sudah lebih setahun aku di gunakan. Aku semakin uzur, Aku sudah tidak dapat berkhidmat dengan tuanku. Namun aku berasa gembira kerana dapat berkhidmat dengannya walaupun dalam masa yang singkat. Bergitulah riwayatku sebagai kasut Spark.

Sunday, March 29, 2009

Journey To Home (Sambungan)

Selepas kite turun ternampak ade taman permainan lagi. Kiteorang lepak-lepak lah kat situ. Sambil-sambil tuh kite main lah kejar-kejar dengan main wonder pets. Selepas kite main kite rehat lah kat buaian.3 untuk orang besar 1 untuk budak kecik. Saya terpakse duduk dekat tempat budak kecik. Skali bontot saya tersekat. Semua kawan saya tolong keluarkan saya. Kite dah habis rehat, sambung lah perjalanan. Dah dekat dah. Skali kite terjumpe tasik. Kite lalu lah dekat-dekat dengan tasik tuh. Skali terjumpe ular. Mule lah ketakutan,laaaaaaariiiiiiiii!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! naik patah balik. Terpakse lah nyorok kat celah-celah rumah tuh sebab takut kantoi tak pergi skolah agame. Dah sume orang dah balik kite pun balik lah. THE END........

Wednesday, March 18, 2009

Journey To Home

Hari semalam, Aku pergi skolah. Skali tersilap acare jadi keteorang singgah lah Petronas dalam 2 3 kali. Selepas aje kite singgah Petronas kite beli Kinder Joy banyak-banyak dengan minuman untuk pergi balek rumah. Mule lah perjalanan. 4 orang bergerak bersame-same yang bername Syazli iaitu saye Aiman,Haziq dan Nizar. Skali terpergi dekat salah tempat. Tempat tuh memang menakut kan sebab kosong je lagi banyak anjing liar. Kiteorang cabut lari lintang-pukang sampai naik bukit. Sementare dekat atas bukit tu kiteorang lepak-lepak lah sekejap sambil-sambil tu makan dengan minum. Selepas lepak kite sambung balik perjalanan. Skali Aiman terpengsan. Kite bawak die pergi kat taman bareng kan die. Skali die tersedar,sambung perjalanan. Selepas turun bukit kite pergi. TO BE CONTINUE .

Monday, February 16, 2009

My Biodata

Name: Syazli Adam Bin Shamsul Bahri

Age: 11

Hobbi: play game, art

Favourite colour: white, black , gold, silver

Favourite chanel: Nick (612)

Phone number: 017-4537174